Beranda | Hadits
Musnad Imam Syafii
No: -


Musnad Imam Syafii No. 1472
مسند الشافعي 1472: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ طَلْحَةَ، عَنْ عَمِّهِ عِمْرَانَ بْنِ طَلْحَةَ، عَنْ أُمِّهِ حَمْنَةَ بِنْتِ جَحْشٍ قَالَتْ: كُنْتُ أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَبِيرَةً صَدِيدَةً، فَجِئْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْتَفْتِيهِ فَوَجَدْتُهُ فِي بَيْتِ أُخْتِي زَيْنَبَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي إِلَيْكَ حَاجَةً، وَإِنَّهُ لَحَيْثُ مَا مِنْهُ بُدٌّ، وَإِنِّي لَأَسْتَحِي مِنْهُ، قَالَ: «فَمَا هُوَ يَا هَنْتَاهُ؟» قَالَتْ: إِنِّي امْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَبِيرَةً شَدِيدَةً، فَمَا تَرَى فِيهَا؟ فَقَدْ مَنَعَتْنِي الصَّلَاةَ وَالصَّوْمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنِّي أَنْعَتُ لَكِ الْكُرْسُفَ، فَإِنَّهُ يُذْهِبُ الدَّمَ» . قَالَتْ: هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَتَلَجَّمِي» . قَالَتْ: هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ: «فَاتَّخِذِي ثَوْبًا» . قَالَتْ: هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ، إِنَّمَا أَثُجُّ ثَجًّا، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَآمُرُ بِأَمْرَيْنِ أَيِّهِمَا فَعَلْتِ أَجْزَاكِ مِنَ الْآخَرِ، فَإِنْ قَوِيتِ عَلَيْهِمَا فَأَنْتِ أَعْلَمُ» . قَالَ لَهَا: «إِنَّمَا هِيَ رَكْضَةٌ مِنْ رَكَضَاتِ الشَّيْطَانِ، فَتَحَيَّضِي سِتَّةً أَوْ سَبْعَةَ أَيَّامٍ فِي عِلْمِ اللَّهِ، ثُمَّ اغْتَسِلِي، حَتَّى إِذَا رَأَيْتِ أَنَّكِ قَدْ طَهُرْتِ وَاسْتَيْقَنْتِ فَصَلِّي أَرْبَعًا وَعِشْرِينَ لَيْلَةً وَأَيَّامَهَا، أَوْ ثَلَاثًا وَعِشْرِينَ لَيْلَةً وَأَيَّامَهَا، وَصُومِي فَإِنَّهُ يُجْزِئُكِ، وَكَذَلِكَ افْعَلِي فِي كُلِّ شَهْرٍ كَمَا تَحِيضُ النِّسَاءِ وَكَمَا يَطْهُرْنَ مِيقَاتَ حَيْضِهِنَّ وَطُهْرِهِنَّ»

Musnad Syafi'i 1472: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Muhammad menceritakan kepadaku dari Aqil, dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah, dari pamannya, yaitu Imran bin Thalhah, dari ibunya —Hamnah binti Jahsy— yang menceritakan: Aku pernah mengalami haid yang sangat berat, maka aku datang kepada Nabi untuk meminta fatwa, dan aku menjumpai beliau ada di rumah saudara perempuanku, Zainab. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai suatu keperluan kepadamu, tetapi keperluan itu merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dielakkan, hanya aku merasa malu untuk mengutarakannya." Nabi bertanya, "Keperluan apakah hai saudariku?" Hamnah menjawab, "Sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang mengalami pendarahan yang sangat berat. Bagaimana menurutmu keadaan tersebut, sedangkan engkau telah melarangku untuk shalat dan puasa (bila dalam keadaan demikian)?" Nabi menjawab, "Pakailah pembalut." Hamnah berkata, "Keadaannya lebih parah dari itu." Nabi SAW bersabda, "Maka pakailah kain (untuk menyumbat)" Hamnah berkata, "Keadaannya lebih parah dari itu, sesungguhnya darah haidku mengalir terus-menerus." Nabi bersabda, "Aku akan memerintahkan kepadamu 2 perkara itu, yang mana pun engkau lakukan sudah mencukupi, sekalipun tanpa yang lainnya; dan jika darahmu kuat sekali hingga tidak dapat dibendung oleh keduanya, maka engkau lebih mengetahui cara menyumbatnya" Nabi bersabda pula kepadanya, "Sesungguhnya hal itu merupakan tendangan dari syetan, maka berhaidlah engkau selama 6 atau 7 hari menurut pengetahuan Allah, kemudian mandilah Apabila engkau telah merasa yakin bahwa dirimu telah suci, maka shalatlah selama 24 atau 23 malam berikut siang harinya; dan berpuasalah engkau, sesungguhnya hal itu sudah mencukupimu. Demikian seterusnya dalam setiap bulan, lakukanlah hal yang sama sebagaimana wanita mengalami haid dan bersuci, yakni batasan waktu haid dan waktu sucinya."702


      1   ...   1469   1470   1471   1472   1473   1474   1475   ...   1800